PURING "tanaman kuburan" yang naik kasta




BRAVO Codiaeum variegatum…..
Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk salah satu jenis komoditas holtikultura asli nusantara. Codiaeum variegatum adalah nama kecil tanaman berdaun cantik yang kaya akan warna dan tengah naik daun dalam bursa tanaman hias Indonesia.
“Puring” demikian masyarakat dan pecinta tanaman hias (Hobbies) nusantara menyebutnya. Tanaman dari family Euphorbiaceae ini, memang bukanlah tanaman yang asing lagi bagi masyarakat luas, karena di Indonesia puring sempat diidentikkan sebagai tanaman kuburan.
Tahun 1762, puring dipopulerkan oleh seorang Belanda bernama CARL VON LINNE. Saat inilah Croton (puring-red) merangkak naik dalam per-kasta-an tanaman hias dan mulai mensejajarkan diri dengan para “pendahulu-pendahulu”nya, yang sudah terlebih dahulu sukses memikat hati para pecinta tanaman hias lokal maupun internasional.
Pada dekade 80-90an, puring sebenarnya sempat “mencuri” perhatian para hobbies lewat hibrida-hibrida asal Thailand yang banyak masuk ke pasaran lokal. Dengan berbagai jenis dan karakter bentuk maupunwarnanya, Puring Kura-Kura lah salah satunya yang begitu fenomenal dan mampu bertahan hingga saat ini. Dengan kemunculannya, membuat komoditas tanaman hias ini mulai diperhitungkan keberadaannya.
Kini disaat para hobbies mulai bosan dan jenuh pada komoditas-komoditas “lama” yang cenderung miskin akan tampilan warna hinggga sulitnya perawatan, puringlah yang dianggap mampu bagi sebagian orang untuk menjawab dan sebagai sebuah solusi yang paling tepat atas permasalahan-permasalahan sebelumnya. Dengan ditambah munculnya hibrida-hibrida baru dengan aneka ragamnya yang mulai diperkenalkan ke pasaran oleh breeder puring nusantara.

Pak Gandung. Beliau adalah salah satu contoh breeder yang termasyur di Yogyakarta berkat hibrida-hibridanya, di bawah bendera Sanggar Melati Aji Nursery. Saat ini, Beliau tengah merasakan masa-masa keemasan dari komoditas tanaman puringnya yang merupakan hibrida-hibrida barunya. Di tangan pria bertangan dingin inilah, hibrida-hibrida puring terlahir dan beberapa diantaranya meledak di pasaran. DIANA, SAGA, dan REMBULAN, itulah nama-nama puring yang diberikan oleh Beliau kepada hibrida-hibridanya. Saat ini jenis tersebut merupakan jenis yang paling diburu oleh para pedagang, hobbies, kolektor hingga para breeder.
Tentu bukan hanya dari varietas-varietas hibrida saja yang tengah naik daun. Puring yang notabenenya spesies aslipun mampu berada di puncak dan menjadi varietas berlabel kolektor atau mempunyai pasar kelas atas. Vinola salah satunya. Dengan tampilan karakter yang sangat kuat dari bentuk daun hingga warna yang dihasilkan, seakan mengidentitaskan diri bahwa puring dari spesies aslipun tak kalah pamornya dari puring hibrida baru, bahkan yang mengunggulinya.
Inilah salah satu komoditas tanaman hias yang sedang spektakuler diperbincangkan oleh masyaraka luas, karena jenisnya maupun tingkat harga yang ditawarkannya. Tentunya masih banyak lagi yang dapat diungkap dan diperkenalkan kepada masyarakat tentang guna maupun keberadaan puring itu sendiri. Harapannya semoga puring tidak hanya mampu menembus pasar lokal saja tetapi juga mampu berbicara di pasar internasional lebih dalam lagi dengan diikuti naiknya tingkat hidup dan penghargaan bagi para petani maupun pemulia puring nusantara…
TETAP SEMANGAT.....!!!! (Ms Pay/Tika)


4 komentar:

GandoL mengatakan...

tanaman kuburan adja bisa.. KLo bunga asir gmna ya?? kwwkwkkwkwwk...

Plenthunks mengatakan...

Itu tanaman kuburan nya Yoga ... wakakakaka

GandoL mengatakan...

hahaha.. hus.. Pak komting.. tu.. di kongek sama agung pak.. usir dy pak.. hahahahha...
piss...

Plenthunks mengatakan...

Maksud saya itu artikel hasil tulisan nya Pak Yoga bekerja sama dengan Tika