“Klantum” merupakan kelompok tani udi makmur yang dibentuk oleh sekelompok pemuda tani di dusun Wonokerto desa hargobinangun kecamatan pakem kabupaten sleman Yogyakarta. Kelompok tani ini beranggotakan 20 orang petani yang mulanya mereka berdiri di komoditas padi, jagung dan ketela. Namun mereka merasa hasil komoditas ini tidak memuaskan, sehingga kelompok tani tersebut berusaha mencari komoditas lain. Kemudian mereka menerima penawaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian DIY yang bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur Jawa Barat untuk budidaya bunga krisan. Kelompok tani tersebut memperoleh modal bantuan dari BPTP DIY dan BALITHI Cianjur berupa rumah plastik UV seluas 240 m², dan dicobakan budidaya bunga krisan sebanyak 4000 bibit stek krisan dan 800 bibit mawar. Pada penanaman pertama, menghasilkan panen bunga krisan sebanyak 90 ikat (900 btg) selama musim taman (sekitar 3bln). Oleh sebab itu mereka menganggap budidaya bunga krisan lebih menjanjikan sehingga mereka memilih komoditas krisan sebagai komoditas unggulan kelompok tani tersebut.
Hingga saat ini “Klantum” memiliki budidaya krisan yang sudah berkembang mencapai luasan 5000 m² dengan kapasitas tanam sekitar 250.000 batang per musim tanam. Jika dihitung dari awal berdirinya maka dalam jangka 3 tahun kapasitas produksi sudah meningkat sekitar 62 kali lipatnya atau 6200%. Dan varietas bunga krisan yang sering di tanam ada bermacam-macam, seperti Puspita Nusantara, Nyi Ageng Serang, Dewi Ratih, Rhino, Puspita Asri, Puma, Reagen, Regata, Shamrock, Putih Salju, M-200, Sakuntala, Kuning Gede, Fiji Putih, Fiji Kuning, Dark Fiji, Jaguar Red, Jaguar Purple, dan Reevet.
Keuntungan yang diperoleh dari budidaya krisan ini pun sangat memuaskan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani tersebut. Budidaya krisan ini sudah berkembang ke beberapa dusun-dusun lain disekitarnya, dan sudah ada 5 kelompok tani lain yang bergerak di bawah binaan “Klantum”. Sebagai kelompok tani pelopor dalam budidaya krisan, “Klantum” sedikit demi sedikit mulai mengarah ke usaha perbenihan krisan dalam upaya menjaga rutinitas ketersediaan benih sebar untuk kelompok-kelompok tani lain yang selama ini sering tersendat.
Dari data analisa usaha budidaya bunga krisan potong yang diberikan oleh Kelompok Tani Udi Makmur (KLANTUM) yang beralamat di Wonokerso Hargobinangun Pakem Sleman ini, dari Luas lahan garapan 400 m² setiap satu kali musim tanam atau sekitar 4 bulan dapat menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 4.715.000,- . Hasil ini diperoleh dengan perkiraan rata-rata keberhasilan sebesar 75%. Untuk saat ini total luas lahan yang tergabung dalam Kelompok Tani Udi Makmur sendiri mencacapai luasan 5 Ha.
Tingginya biaya produksi yang dibutuhkan untuk menjalankan budidaya bunga krisan potong ini memang menjadi salah satu kendala yang cukup berarti dalam pengembangan usaha ini. Dari luas lahan garapan 400 m² dalam satu musim tanam mencapai kurang lebih Rp. 6.000.000,-. Mungkin itu bisa dijadikan PR khusus yang harus dikerjakan oleh Dinas Pertanian setempat dan dicari jalan keluarnya agar usaha semacam ini dapat lebih dikembangkan di daerah-daerah yang sangat potensial seperti di kaliurang dan sekitarnya.
Ada berbagai macam hasil produksi yang dihasilkan oleh “Klantum”, seperti bunga krisan potong, benih stek, daun potong, arang sekam, pupuk organic padat, pupuk organic cair, bouqet, dan steek werk. Sementara itu, bibit maupun pasar tetap dilakukan melalui satu pintu yaitu di “Klantum”. Daerah pemasaran bunga krisan tersebut sudah meluas, meliputi DIY, Purworejo, Klaten, dan Surakarta. Sedangkan potensi pasar yang diambil itu ada berbagai macam, ada toko bunga di yogyakarta, gereja-gereja seputaran pakem, cangkringan, dan turi, lalu decorator Yogyakarta dan sekitarnya serta pemakai langsung yang ada di pakem dan sekitarnya.
Program Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang mencanangkan Yogyakarta sebagai seed center sudah mulai diwujudkan di “Klantum”. Di kelompok tani tersebut saat ini telah memiliki 5 rumah plastik untuk tanaman induk dengan kapasitas 10.000 batang tanaman induk, dan 3 rumah pengakaran dengan kapasitas 60.000 benih sebar. Sementara itu di 5 kelompok tani yang lain juga sudah mulai membangun rumah-rumah plastik untuk produksi bunga krisan dan siap menampung benih sebar yang telah dihasilkan oleh “Klantum”. (Victoria/Nana)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
8 komentar:
Jalan2 ke kebun bunga yuxxx....
Ayoo.. hehehe
nggak mau aku klo ada km Ndol .....
yah.. aku kan suka bunga.. kan aku romantis...
Artikel ini aku nyari narasumbernya penuh pengorbanan. HUjan2 dari kaliurang bersama gembel, sony, adul, ratna .....
saya mau kesana blan ini kira2 tempatnya sblah mana ya ?? kaka sya yg penggila krisan dy tinggal d tegal .. jauh2 drsna k jogja biar puas tk kasih liat kebun ny
dengan merapi golf sebelah mananya yach?
ada argo bunga mawar potong juga tidak?
kalau mau kesana,waktu yg tepat kapan ya?pas musim panen gt?
? Alamat lengkap produsennya dmn ya
Thankz
Posting Komentar